Suka melukis ?.......cobalah berkreasi dengan media cat air. Saya
menyukai lukisan cat air karena kesan jernih dan transparan yang
ditimbulkannya sehingga terasa lebih segar.
Untuk menghasilkan sebuah lukisan cat air yang 'lebih menyerupai' benda
aslinya (terutama untuk pelukis naturalis) kita hanya perlu 3 warna
primer. Wiliam Newton dalam bukunya "Melukis Dengan Cat Air" menjelaskan
bahwa kita hanya perlu 3 warna primer yaitu warna Biru french ultramarine, Merah terang & Kuning raw sienna.
Jika kita membeli 1 box cat air yang terdiri dari 12 macam warna,
biasanya hanya beberapa tube warna yang kita pakai untuk membuat lukisan
naturalis jadi lebih baik belilah dalam bentuk satuan. Cat akrilik bisa
juga dipakai untuk lukisan cat air, kita tinggal mengencerkannya saja.
Warna lain yang perlu dimiliki yaitu : biru cerulean, biru winsor dan
biru cobalt - merah kadmium - kuning kadmium, kuning lemon, burnt
sienna, cokelat madder dan cokelat amber.
Warna sekunder seperti hijau dan ungu dengan mudah kita dapatkan dengan
mencampur 2 warna primer tersebut, yaitu biru dan kuning menjadi hijau
atau biru dan merah menjadi ungu. Warna hijau dengan berbagai
perbandingan warna primer dan berbagai tingkat pengenceran sangat cocok
untuk mewarnai pepohonan dan warna ungu pekat sampai ungu samar sangat
cocok untuk membuat langit, cakrawala, bebatuan dan efek bayangan.
Berikut adalah hasil percobaan saya melukis pohon dan bebatuan sesuai dengan teori di atas :
Di lukisan kiri terlihat ada berbagai jenis pohon, pertama2 saya membuat
sketsa pohon dengan pensil, kemudian mewarnai dedaunan dengan berbagai
warna hijau dan orange (merah + kuning) dan tambahan warna cokelat amber
dan burnt sienna untuk melukis batang pohon, perlakukan pohon yang
rumit dengan membayangkan bentuk sederhana sebuah lolypop bercabang2.
Di lukisan bebatuan, saya membuat sketsa pensil yang sangat sederhana
berupa garis cakrawala ditambah tonjolan batu, perlakukan batu yang
rumit sebagai tumpukan kubus yang bertumpuk untuk menegaskan bentuk dan
pewarnaan. Warna langit berupa kuning yang bergradasi makin samar ke
atas ditambah sapuan encer warna merah, batuan berupa biru french
ultramarin yang berselang seling dengan warna ungu.
Kemudian saya mencoba menggabungkan keduanya menjadi lukisan landscape seperti berikut :
Lukisan di atas diwarnai langitnya dahulu, yaitu warna biru cerulean
encer, sisakan beberapa sapuan tipis dan kertas tanpa cat sama sekali
untuk efek awan dan daerah di sekitar pohon. Kemudian buat perpaduan
berbagai hijau pada warna laut, dilanjutkan dengan warna ungu dan biru
pada bebatuan, baru kemudian mewarnai pohon dan rerumputan berwarna
hijau, kuning, burnt/raw sienna dan amber, untuk sentuhan terakhir
adalah burung2 laut berwarna cokelat madder. Jadi kesimpulannya warnai
yang objek yang terlihat jauh dan berwarna samar kemudian bergerak ke
objek yang semakin dekat dan berwarna pekat.
Saya masih amatir, tapi saya senang terus mencoba berbagai lukisan cat
air dengan objek lain yang lebih sulit seperti deburan ombak, air terjun
atau wajah manusia. Berikut adalah salah satu hasil lukisan saya
mengikuti step by step intruksi dari buku William Newton :
Setiap lukisan adalah unik, tidak ada yang lebih benar dari yang lain.
Tehnik yang sama, pewarnaan yang sama belum tentu menghasilkan lukisan
yang identik. Setiap orang berhak menciptakan sesuatu lukisan sesuai
dengan image-nya, jadi...........setiap orang adalah seniman!
This entry was posted
on 04.20
and is filed under
Lukisan
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.
0 komentar